Focus Group Discussion (FGD) MASTEL-KOMINFO-UI diselenggarakan pada hari Kamis 12 Mei 2011 siang mulai pukul 13.00-16.30 WIB atas undangan dari Harian Seputar Indonesia di Gedung Annex Menara Kebon Sirih, Jakarta. Setelah sambutan dari Redaksi Harian SINDO, maka dlanjutkan dengan pemrasaran dalam diskusi tersebut yang diberikan oleh:
- Dr. Setyanto P Santosa – Ketua Umum MASTEL
- Dr. Firmanzah – Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI
- Dr. Ashwin Sasongko – Dirjen APTEL Depkominfo
- Richard Kartawijaya – Anggota DPH MASTEL dan Pengurus ASPILUKI/MIKTI
- Prof. Dr. Anwar Nasution, FEUI.
- Willy Sabri – Alcatel-Lucent
- Wahyu (Mr. Gembol) – Kementrian Desain R.I. http://kdri.web.id
Semua pihak sepakat bahwa peningkatan penetrasi Broadband sebesar 10% per tahun akan dapat meningkatkan pertumbuhan GDP Nasional sebesar sekitar 1,5%.
Hasdil diskusi FGD ini pada intinya dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Diperlukan ICT/Broadband Leadership: Pemimpin yang memiliki visi tentang pentingnya peran jaringan Broadband di Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian Indonesia.
- Diperlukan sebuah Model Bisnis yang dapat mengkaitkan perluasan jaringan Broadband dengan pertumbuhan Perekonomian Indonesia.
- Adanya Sasaran2 Pengembangan Jaringan Broadband yang jelas dan dapat terukur, yaitu persentasi pertumbuhan jaringan/perluasan jaringan dan milestones yang disepakati untuk dilaksanakan secara nyata (taget-target pencapaian yang jelas).
- Kebijakan dan Strategy pelaksanaannya yang disepakati bersama oleh semua stakeholders.
Kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa jaringan Mobile Broadband 3G/HSDPA memang sudah digelar di banyak kota2 besar, namun mutu layanannya masih sangat terbatas, sering kali kecepatan Broadband yang di-iklankan tidak dapat dicapai, sebab memang ada ketebatasan jumlah BTS dan pita frekwensi yang dialokasikan bagi tiap Operator Seluler tidak lebih dari 5MHz atau 10 MHz.
Jaringan Fixed Line Broadband juga sudah banyak tergelar di beberapa kota besar di Indonesia menggunakan kabel tembaga (ADSL-Speedy) dan Serat Optik dan Coaxial.
Dalam kerangka untuk memperluas akses Broadband, Pemerintah telah menetapkan operator jaringan Broadband Wireless Access (BWA) sejak 2-tahun yang lalu, namun karena perangkat dan layanan yang dihasilkannya belum mampu untuk memberikan layanan Broadband yang kompetitif terhadap layanan2 broadband yang ada, maka pertumbuhanannya sangat lambat.
Dalam kerangka untuk mempercepat perluasan jangkauan/penetrasi Broadband di seluruh wilayah Indonesia, maka dalam FGD tealh diusulkan untuk memanfaatkan teknologi yang ada yang telah sangat dikuasai oleh anak-anak bangsa, yaitu Jaringan Meshed WiFi pada pita unlicensed band 2.4 GHz. Standar yang dipakai adalah IEEE 802.11a/b/g dan 802.11n.
Solusi Meshed WiFi ini juga telah sukses dipakai di India yang kondisinya mirip dengan Indonesia, yaitu jaringanh Broadband 3G yang lelet serta banyak masalah dan 4G yang belum tergelar. Silahkan lihat pada referensi di URL http://mastel2020.blogspot.com atau http://www.telecomasia.net/content/wi-fi-gaining-traction-india
Rencana penggelaran Meshed WiFi secara nasional juga sudah direncanakan oleh kelompok id-Wibb dan Forum Komunikasi Broadband Wireless Indonesia (FKBWI).
Bila semua stakeholders sepakat mengembangkan jarinagn Nasianal Meshed WiFi ini, baik regulator, Operator, dan Vendor Nasional, maka Indonesia dapat dengan cepat memperluas Penetrasi Broadband dan yang akan berdampak kepada pertumbuhan perekonomian Nasional dalam waktu cepat, dan denganh biaya CAPEX yang minimal, sebab perangkat CPE/Terminalnya sudah terpasang di hampir tiap HP, Laptop, dan Netbook. Yang diperlukan hanyalah pemancar-pemancar WiFi di tiap Node.
Silahkan ditanggapi dan diberikan dukungannya.
Untuk membuktikan bahwa Indonesia saat ini sudah sangat memerlukan jaringan TRUE BROADBAND, silahkan lihat Video Streaming Pertemuan FGD MASTEL-KOMINFO-UI berikut ini: